Monday, June 11, 2007

Peugeot 206 Surabaya Peugeot Bergaya Tribal


BAGI Claudia Cassandra, 21, ciri khas negara Jepang memberikannya banyak inspirasi dalam memodifikasi mobil. "Bambu, melambangkan kekuatan. Sedangkan Samurai terkenal keberaniannya. Nah, mobilku juga harus demikian," ujar personil Porskit, Surabaya ini. Untuk mewujudkan niatnya, pemilik sapaan akrab Claudia ini tak segan untuk membongkar ulang Peugeot 206 lansiran 2001 miliknya untuk dijejali dengan berbagai aksesori. Penggarapannya sendiri dipercayakan pada bengkel Bodyform, Surabaya, milik Tat Cien. Fokus utama perombakkan dilakukan di eksterior. Di bagian ini, Claudia memasang berbagai body kit hasil desain sendiri mulai bemper hingga wing. "Agar terlihat galak, aku menggunakan desain tribal dengan ciri khas banyak sudut untuk body kit-nya," papar Claudia. Bentuk kap mesin juga ikut diubah dengan mengambil desain milik Ford Focus WRC. Sebagai penutup, Claudia mewarnai seluruh bodi dengan cat airbrush campuran enam warna bermotif simbol khas Jepang. "Motif air brush-nya cukup beragam mulai Samurai, bambu, hingga huruf Jepang.," tuturnya. Meski tergolong rumit, Claudia mengaku proses pengecatan itu hanya dilakukan dalam waktu 5 hari. "Saat itu terpaksa buru-buru untuk mengejar ikut kontes. Sempat repot juga sih. Tapi untung, semua selesai tepat waktu," jelasnya. Untuk mengimbangi tampilan luar, bagian kaki kaki dilengkapi velg merek SSW 19 inci yang didukung kinerja per Eibach dan shockbreaker buatan Bilstein. "Agar tetap bisa berputar leluasa, aku terpaksa dilakukan overfender beberapa sentimeter disetiap fender." Nuansa di interior juga tak jauh beda dengan di luar. Banyak sentuhan air brush dihampir setiap sudut. Claudia juga menambahkan beberapa aksesori balap seperti jok Recaro, setir Momo, seatbelt Ralliart hingga pedal set Sparco. Ada pula beberapa perangkat indikator yang didominasi milik Defi. Namun yang unik adalah pemasangan Defi-Link Dsiplay VSB. "Alat ini membuat pengemudi tidak perlu repot melihat setiap indikator yang dipasang. Sebab alat ini bisa memproyeksikan seluruh data perangkat indikator ke kaca," jelasnya. Urusan audio juga tak mau dahsyatnya. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, ia rela mengorbankan ruang bagasi dan kabin tengah untuk dijejali berbagai perangkat audio. Otaknya sendiri mengandalkan head unit Pioneer DEH-P8450 MP. Sinyalnya diperkuat oleh amplifier Lanzar Vibe dan Swiss Audio. Hasilnya lantas diterjemahkan lewat speaker milik Dyn Audio dan dua subwoofer Swiss Audio. Ditambah, penempatan crossover Audio Control dan capacitor bank milik Critical Mass sebesar 1,5 juta farad. Layaknya tentara Samurai, kekuatan dan kecepatan, menjadi senjata utama. Karena itu, sektor dapur pacu ikut disentuh. Porting dan polished dilakukan agar pembakaran lebih sempurna. Ditambah perangkat oil catch tank buatan APEXi. Suntikan tenaga lebih terasa berkat pemasangan gas nitrogen merek 2F&F. (bag)

No comments: